Saturday, July 25, 2009

Enam Pelajar di MalangTertular HIV/AIDS

Hari ini ada teman yang memberikan koran Jawapos, kebetulan dia baru datang dari Jawa tadi pagi lewat Biak. Hampir sama dengan koran-koran besar lain. cover depan semuanya membicarakan soal bom yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu

Setelah melihat-lihat beberapa halaman, ada satu berita yang patut kami bagi buat rekan-rekan semuanya, selamat membaca :......

MALANG — Enam pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang berusia 15-18 tahun. Remaja yang berstatus pelajar di sekolah menengah atas ini tertular virus melalui hubungan seksual. Temuan ini merupakan hasil penelusuran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Para pelajar itu diduga memakai jasa pekerja seks di sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang.“Kami prihatin, HIV/AIDS mulai menyerang pelajar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin kemarin. Untuk mengendalikan penyebaran virus ini di kalangan pelajar, kini KPA akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, juga Departemen Agama untukmenggelar sosialisasi kepada para pelajar tentang ancaman penyakit mematikan ini.Apalagi, Departemen Agama jugamemiliki 350 penyuluh lapanganyang kerap berkeliling ke sejumlah sekolah. Mereka, kata Agus, telah terlatih melakukan pendekatan kepada para pelajar dan pemuda. Juga akan dilibatkan Majelis Ulama Indonesia(MUI) dengan menggandeng tokoh agama agar memberikan pencerahan dari sisi agama. “Setiap khotbah juga bisa diisi materi soal bahaya penyakit HIV/AIDS,” katanya. Selain itu, para pekerja seks dan pemilik wisma di lokalisasi diminta tak melayani pelanggan berusia pelajar.Larangan ini diberikan untukmencegah penularan HIV/AIDS terhadap remaja dan pemuda. Selain itu, kampanye menggunakan kondom tetap digalakkan. Selama 1991-2009, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang 370 orang, 38 di antaranya meninggal. Namun, dari hasil estimasi, pengidap HIV/AIDS yang tak terdeteksi diperkirakan mencapai 3.700orang. “(Tingkat) penularan HIV/AIDS terus melonjak,” katanya.

No comments: