BIAK, KOMPAS.com —Sedikitnya 188 warga Kabupaten Biak Numfor, Papua, tewas akibat mengidap HIV/AIDS. Hingga akhir 2010 terdapat 736 kasus HIV.
"Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor setiap tahun meningkat signifikan sehingga diperlukan kepedulian berbagai pihak dalam mencegah penularan penyakit mematikan ini," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Biak Rewang Naflai Salmon di Biak, Jumat (18/3/2011).
Ia mengatakan, dapat saja angka pengidap HIV/AIDS yang tewas bisa bertambah mengingat dinas kesehatan sangat sulit mendeteksi perilaku orang dengan HIV/AIDS (Odha) di lingkungan tertentu, pasca-mengalami pengobatan perawatan jalan di rumah sakit atau puskesmas.
Sulitnya mendapatkan informasi pasien odha pasca-perawatan di rumah sakit sesuai dengan kesepakatan internasional, menurut Rewang, karena identitas pengidap HIV/AIDS harus dirahasiakan serta perlu mendapatkan pelayanan khusus.
Dia mengakui, jika dilihat dari data, pengidap HIV/AIDS secara kumulatif tercatat 736 kasus, dengan rincian tahun 2009 mencapai 580 kasus dan tahun 2010 bertambah 156 kasus.
Menyinggung pengembangan pelayanan puskesmas di luar Biak, menurut Rewang, pada tahun 2010 pihaknya mengembangkan Puskesmas Numfor,Yomdori distrik Biak Barat, Puskesmas Bosnis distrik Biak Timur, serta Puskesmas Korem distrik Biak Utara untuk menjadi puskesmas tempat pelayanan pasien HIV/AIDS.
Hanya saja, dana untuk pengembangan pelatihan petugasnya, menurut Rewang, cair di pengujung tahun anggaran 2010 sehingga pihaknya tidak bisa melaksanakan kegiatan peningkatan pengetahuan petugas medis.
Program ke depan, lanjut Rewang, pihaknya mengimbau biaya untuk pelatihan petugas puskesmas yang menjadi sasaran pencegahan dan pelayanan penyakit HIV/AIDS bisa dipermudah dan dipercepat supaya kegiatan ini dapat berlangsung sesuai waktu.
No comments:
Post a Comment