Sumber : koran tempo, 23 Agustus 2009
Tren penyebaran HIV/AIDS terus meningkat, jumlah pengidap virus ini pun kian besar dari tahun ke tahun, yang sebagian besar perempuan. Berbagai upaya pencegahan dilakukan, baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat di berbagai negara. Beragam forum tingkat dunia pun digelar, seperti Kongres Internasional AIDS se-Asia-Pasifik ke-9 di Nusa Dua, Bali, awal Agustus lalu. Namun, banyak masalah besar masih menghadang. “Kendala terbesar lainnya adalah kita kerap berpikir memperlakukan penderita HIV/AIDS seperti orang yang kena kutukan,” kata Purnima Mane,pakar gender untuk isu-isu kesehatan, terutamaHIV/AIDS. Karena itu, ia menyarankan agar orang dengan HIV/AIDS dilindungi hukum sehingga mereka bisa hidup normal apa adanya Karier Purnima Mane di bidang pencegahan HIV/AIDS cukup panjang sebelum menjabat Wakil Direktur Eksekutif United Nations Population Fund (UNFPA) sejak 2007. Ia penyandang gelar doktor ilmu sosial dari Tata Institute of Social Science, Mumbai, India. Selama 12 tahun, Purnima menjadi guru besar di almamaternya sebelum hijrah ke Program AIDS Dunia di Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa pada 1994. Di Badan AIDS Dunia (UNAIDS), Purnima untuk pertama kalinya memelopori kajian gender dan AIDS hingga mencapai posisi manajer eksekutif pada 1999. Pada tahun yang sama, ia lantas pindah ke Dewan Kependudukan Dunia dan Dana Dunia untuk memerangi AIDS di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat. Pada 2004, Purnima “pulang kandang” ke UNAIDS. Kali ini posisinya Direktur Kebijakan, Kesaksian, dan Kerja Sama. Ia juga menulis dan menerbitkan buku-buku, termasuk buku tentang aspek-aspek sosial dan budaya AIDS di India. Purnima juga membidani kelahiran jurnal Budaya, Kesehatan, dan Seksualitas.
Selasa dua pekan silam, penasihat khusus gender dan HIV/AIDS Sekretaris Jenderal
PBB Ban Ki-moon ini menerima Andree Priyanto dan Rofiqi Hasan dari Tempo untuk sebuah wawancara khusus di sela- sela kesibukannya mengikuti Kongres Internasional AIDS se-Asia-Pasifik ke-9 di Nusa Dua, Bali, yang bertema “Empowering People, Strengthening Networks”
Silahkan unduh wawancara lengkap (pdf file) koran tempo dengan Purmina Mane pada link di bawah ini
koran tempo - Upaya pencegahan HIV AIDS
No comments:
Post a Comment