BALI - The Asia Pacific Coalition on Male Sexual Health (APCOM) will conduct a full-day forum on August 8 on the unique challenges posed by HIV infection among men who have sex with men (MSM) and transgenders TG) in the region. The interactive consultation is an official pre-conference activity of the 9th International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP 9) being held in Bali. Authorities from around the world armed with the latest epidemiological data will provide important new insights into the directions the epidemic is taking in the region. Every 7.5 minutes in Asia Pacific, a man who has sex with men, irrespective of their being homosexual or heterosexual, gets infected with HIV. APCOM, a regional coalition focusing on HIV and MSM of community-based organisations that includes the government sector and the United Nations system, will target its day-long forum squarely on this key affected population. It will bring together a diverse mix of experts, from developers of national HIV response programmes to scientific researchers to those involved in the UN’s global and regional response to HIV among MSM and TG. They are joined by community leaders from the Asia Pacific
region involved in local, national and sub-regional service delivery and community mobilization.
Asia Pacific faces a number of hurdles that make HIV prevention among MSM particularly difficult, including religious and cultural attitudes, legal, economic and social discrimination, linguistic challenges and varying levels of awareness. Highly concentrated and severe HIV epidemics among MSM in urban areas across the region are well documented, yet investment in HIV programming for MSM and TG remains limited, ranging from 0% to 4% of the total spending for HIV programming in countries region-wide.
Thursday, July 30, 2009
Lack of awareness and unified strategy fuels HIV epidemic among men who have sex with men in Asia Pacific
BALI - The Asia Pacific Coalition on Male Sexual Health (APCOM) will conduct a full-day forum on August 8 on the unique challenges posed by HIV infection among men who have sex with men (MSM) and transgenders TG) in the region. The interactive consultation is an official pre-conference activity of the 9th International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP 9) being held in Bali. Authorities from around the world armed with the latest epidemiological data will provide important new insights into the directions the epidemic is taking in the region. Every 7.5 minutes in Asia Pacific, a man who has sex with men, irrespective of their being homosexual or heterosexual, gets infected with HIV. APCOM, a regional coalition focusing on HIV and MSM of community-based organisations that includes the government sector and the United Nations system, will target its day-long forum squarely on this key affected population. It will bring together a diverse mix of experts, from developers of national HIV response programmes to scientific researchers to those involved in the UN’s global and regional response to HIV among MSM and TG. They are joined by community leaders from the Asia Pacific
region involved in local, national and sub-regional service delivery and community mobilization.
Asia Pacific faces a number of hurdles that make HIV prevention among MSM particularly difficult, including religious and cultural attitudes, legal, economic and social discrimination, linguistic challenges and varying levels of awareness. Highly concentrated and severe HIV epidemics among MSM in urban areas across the region are well documented, yet investment in HIV programming for MSM and TG remains limited, ranging from 0% to 4% of the total spending for HIV programming in countries region-wide.
region involved in local, national and sub-regional service delivery and community mobilization.
Asia Pacific faces a number of hurdles that make HIV prevention among MSM particularly difficult, including religious and cultural attitudes, legal, economic and social discrimination, linguistic challenges and varying levels of awareness. Highly concentrated and severe HIV epidemics among MSM in urban areas across the region are well documented, yet investment in HIV programming for MSM and TG remains limited, ranging from 0% to 4% of the total spending for HIV programming in countries region-wide.
Tuesday, July 28, 2009
Agar Rakom Se-Awet Komunitas
Awalnya hanya mimpi. Radio menjadi media alternatif, media yang tidak dikendalikan oleh pemerintah. Tidak pula oleh para kapitalis. Media yang diinisiasi, dijalankan, dan diperuntukkan bagi kepentingan kelompok masyarakat atau komunitas. Semangatnya: “dari, oleh, dan untuk komunitas”. Lahirlah media dengan nama radio komunitas (Rakom).
Setelah sekian tahun berlalu, banyak Rakom yang hidup dan mati. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara agar rakom bisa terus ada dan mandiri? Kalau radio swasta yang berbasis modal dapat terus menjaga kelangsungan hidupnya, mengapa Rakom yang berbasis komunitas tidak dapat melakukannya? Rakom memiliki tujuan-tujuan yang mulia.. Ia juga diinisiasi dan dikelola oleh orang-orang yang memiliki kepedulian. Apa yang kurang dan harus dibenahi?
Setelah sekian tahun berlalu, banyak Rakom yang hidup dan mati. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara agar rakom bisa terus ada dan mandiri? Kalau radio swasta yang berbasis modal dapat terus menjaga kelangsungan hidupnya, mengapa Rakom yang berbasis komunitas tidak dapat melakukannya? Rakom memiliki tujuan-tujuan yang mulia.. Ia juga diinisiasi dan dikelola oleh orang-orang yang memiliki kepedulian. Apa yang kurang dan harus dibenahi?
Agar Rakom Se-Awet Komunitas
Awalnya hanya mimpi. Radio menjadi media alternatif, media yang tidak dikendalikan oleh pemerintah. Tidak pula oleh para kapitalis. Media yang diinisiasi, dijalankan, dan diperuntukkan bagi kepentingan kelompok masyarakat atau komunitas. Semangatnya: “dari, oleh, dan untuk komunitas”. Lahirlah media dengan nama radio komunitas (Rakom).
Setelah sekian tahun berlalu, banyak Rakom yang hidup dan mati. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara agar rakom bisa terus ada dan mandiri? Kalau radio swasta yang berbasis modal dapat terus menjaga kelangsungan hidupnya, mengapa Rakom yang berbasis komunitas tidak dapat melakukannya? Rakom memiliki tujuan-tujuan yang mulia.. Ia juga diinisiasi dan dikelola oleh orang-orang yang memiliki kepedulian. Apa yang kurang dan harus dibenahi?
Setelah sekian tahun berlalu, banyak Rakom yang hidup dan mati. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara agar rakom bisa terus ada dan mandiri? Kalau radio swasta yang berbasis modal dapat terus menjaga kelangsungan hidupnya, mengapa Rakom yang berbasis komunitas tidak dapat melakukannya? Rakom memiliki tujuan-tujuan yang mulia.. Ia juga diinisiasi dan dikelola oleh orang-orang yang memiliki kepedulian. Apa yang kurang dan harus dibenahi?
Monday, July 27, 2009
FAKFAK TEMPO DULU
Bulan Juni 2009 lalu, kami browsing mencari foto-foto kota Fakfak, dan kebetulan kami menemukan satu situs yang menarik dari negeri Belanda milik Mr. J.A. De Vries. Di dalam situs beliau terdapat foto-foto kota Fakfak tempo dulu. Kami pun mengirim email kepada Mr. J.A. De Vries untuk minta ijin mempergunakan foto-fotonya di blog kami. Pada tanggal 26 Juli 2009 kami mendapat balasan email dari Mr.J.A. De Vries, beliau menyampaikan bahwa dia tidak berkeberatan bila kami menggunakan foto-fotonya.Melalui blog ini juga kami mengucapkan banyak terima kasih buat Mr. J.A De Vries dan keluarga karena telah mengijinkan kami menggunakan foto-foto ini
Bagi rekan-rekan yang mungkin mempunyai foto-foto kota Fakfak dan ingin berbagi dengan kami selalu akan menerima dengan senang hati... salam....
Sumber foto :
http://www.j.a.devries.freeservers.com/
Bagi rekan-rekan yang mungkin mempunyai foto-foto kota Fakfak dan ingin berbagi dengan kami selalu akan menerima dengan senang hati... salam....
Sumber foto :
http://www.j.a.devries.freeservers.com/
FAKFAK TEMPO DULU
Bulan Juni 2009 lalu, kami browsing mencari foto-foto kota Fakfak, dan kebetulan kami menemukan satu situs yang menarik dari negeri Belanda milik Mr. J.A. De Vries. Di dalam situs beliau terdapat foto-foto kota Fakfak tempo dulu. Kami pun mengirim email kepada Mr. J.A. De Vries untuk minta ijin mempergunakan foto-fotonya di blog kami. Pada tanggal 26 Juli 2009 kami mendapat balasan email dari Mr.J.A. De Vries, beliau menyampaikan bahwa dia tidak berkeberatan bila kami menggunakan foto-fotonya.Melalui blog ini juga kami mengucapkan banyak terima kasih buat Mr. J.A De Vries dan keluarga karena telah mengijinkan kami menggunakan foto-foto ini
Bagi rekan-rekan yang mungkin mempunyai foto-foto kota Fakfak dan ingin berbagi dengan kami selalu akan menerima dengan senang hati... salam....
Sumber foto :
http://www.j.a.devries.freeservers.com/
Bagi rekan-rekan yang mungkin mempunyai foto-foto kota Fakfak dan ingin berbagi dengan kami selalu akan menerima dengan senang hati... salam....
Sumber foto :
http://www.j.a.devries.freeservers.com/
Sunday, July 26, 2009
Kasus Penembakan di Freeport Juli 2009
"Serangan bersenjata kembali terjadi di kawasan PT Freeport ..." demikian awal sebuah sebuah tulisan di Koran Tempo terbitan tanggal 26 Juli 2009, kasus penembakan ini merupakan rentetan kasus penembakan di kawasan PT Freeport, Timika - Papua selama bulan Juli 2009 ini. Bermula dari kasus penembakan terjadi pada tanggal 11 Juli 2009, yang mana seorang warga asing asal Australia menjadi korban tewas.
Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap peristiwa ini ? dan motifnya apa ?
Banyak opini yang bermunculan, kami mencoba menyajikan informasi ini dalam bentuk kliping koran yang kami kumpulkan dari beberapa media, semoga berguna bagi para pembaca blog ini
Untuk melihat klipingnya silahkan klik gambar-gambar di bawah ini
Untuk versi lengkapnya (pdf file) anda dapat mengunduh pada link berikut
Koran Jawapos
Koran Tempo
Koran Republik
Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap peristiwa ini ? dan motifnya apa ?
Banyak opini yang bermunculan, kami mencoba menyajikan informasi ini dalam bentuk kliping koran yang kami kumpulkan dari beberapa media, semoga berguna bagi para pembaca blog ini
Untuk melihat klipingnya silahkan klik gambar-gambar di bawah ini
Untuk versi lengkapnya (pdf file) anda dapat mengunduh pada link berikut
Koran Jawapos
Koran Tempo
Koran Republik
Labels:
australia,
freeport,
jawapos,
klipping,
koran tempo,
news-berita,
papua,
penembakan,
timika
Kasus Penembakan di Freeport Juli 2009
"Serangan bersenjata kembali terjadi di kawasan PT Freeport ..." demikian awal sebuah sebuah tulisan di Koran Tempo terbitan tanggal 26 Juli 2009, kasus penembakan ini merupakan rentetan kasus penembakan di kawasan PT Freeport, Timika - Papua selama bulan Juli 2009 ini. Bermula dari kasus penembakan terjadi pada tanggal 11 Juli 2009, yang mana seorang warga asing asal Australia menjadi korban tewas.
Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap peristiwa ini ? dan motifnya apa ?
Banyak opini yang bermunculan, kami mencoba menyajikan informasi ini dalam bentuk kliping koran yang kami kumpulkan dari beberapa media, semoga berguna bagi para pembaca blog ini
Untuk melihat klipingnya silahkan klik gambar-gambar di bawah ini
Untuk versi lengkapnya (pdf file) anda dapat mengunduh pada link berikut
Koran Jawapos
Koran Tempo
Koran Republik
Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap peristiwa ini ? dan motifnya apa ?
Banyak opini yang bermunculan, kami mencoba menyajikan informasi ini dalam bentuk kliping koran yang kami kumpulkan dari beberapa media, semoga berguna bagi para pembaca blog ini
Untuk melihat klipingnya silahkan klik gambar-gambar di bawah ini
Untuk versi lengkapnya (pdf file) anda dapat mengunduh pada link berikut
Koran Jawapos
Koran Tempo
Koran Republik
Labels:
australia,
freeport,
jawapos,
klipping,
koran tempo,
news-berita,
papua,
penembakan,
timika
Saturday, July 25, 2009
Enam Pelajar di MalangTertular HIV/AIDS
Hari ini ada teman yang memberikan koran Jawapos, kebetulan dia baru datang dari Jawa tadi pagi lewat Biak. Hampir sama dengan koran-koran besar lain. cover depan semuanya membicarakan soal bom yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu
Setelah melihat-lihat beberapa halaman, ada satu berita yang patut kami bagi buat rekan-rekan semuanya, selamat membaca :......
MALANG — Enam pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang berusia 15-18 tahun. Remaja yang berstatus pelajar di sekolah menengah atas ini tertular virus melalui hubungan seksual. Temuan ini merupakan hasil penelusuran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Para pelajar itu diduga memakai jasa pekerja seks di sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang.“Kami prihatin, HIV/AIDS mulai menyerang pelajar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin kemarin. Untuk mengendalikan penyebaran virus ini di kalangan pelajar, kini KPA akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, juga Departemen Agama untukmenggelar sosialisasi kepada para pelajar tentang ancaman penyakit mematikan ini.Apalagi, Departemen Agama jugamemiliki 350 penyuluh lapanganyang kerap berkeliling ke sejumlah sekolah. Mereka, kata Agus, telah terlatih melakukan pendekatan kepada para pelajar dan pemuda. Juga akan dilibatkan Majelis Ulama Indonesia(MUI) dengan menggandeng tokoh agama agar memberikan pencerahan dari sisi agama. “Setiap khotbah juga bisa diisi materi soal bahaya penyakit HIV/AIDS,” katanya. Selain itu, para pekerja seks dan pemilik wisma di lokalisasi diminta tak melayani pelanggan berusia pelajar.Larangan ini diberikan untukmencegah penularan HIV/AIDS terhadap remaja dan pemuda. Selain itu, kampanye menggunakan kondom tetap digalakkan. Selama 1991-2009, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang 370 orang, 38 di antaranya meninggal. Namun, dari hasil estimasi, pengidap HIV/AIDS yang tak terdeteksi diperkirakan mencapai 3.700orang. “(Tingkat) penularan HIV/AIDS terus melonjak,” katanya.
Setelah melihat-lihat beberapa halaman, ada satu berita yang patut kami bagi buat rekan-rekan semuanya, selamat membaca :......
MALANG — Enam pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang berusia 15-18 tahun. Remaja yang berstatus pelajar di sekolah menengah atas ini tertular virus melalui hubungan seksual. Temuan ini merupakan hasil penelusuran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Para pelajar itu diduga memakai jasa pekerja seks di sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang.“Kami prihatin, HIV/AIDS mulai menyerang pelajar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin kemarin. Untuk mengendalikan penyebaran virus ini di kalangan pelajar, kini KPA akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, juga Departemen Agama untukmenggelar sosialisasi kepada para pelajar tentang ancaman penyakit mematikan ini.Apalagi, Departemen Agama jugamemiliki 350 penyuluh lapanganyang kerap berkeliling ke sejumlah sekolah. Mereka, kata Agus, telah terlatih melakukan pendekatan kepada para pelajar dan pemuda. Juga akan dilibatkan Majelis Ulama Indonesia(MUI) dengan menggandeng tokoh agama agar memberikan pencerahan dari sisi agama. “Setiap khotbah juga bisa diisi materi soal bahaya penyakit HIV/AIDS,” katanya. Selain itu, para pekerja seks dan pemilik wisma di lokalisasi diminta tak melayani pelanggan berusia pelajar.Larangan ini diberikan untukmencegah penularan HIV/AIDS terhadap remaja dan pemuda. Selain itu, kampanye menggunakan kondom tetap digalakkan. Selama 1991-2009, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang 370 orang, 38 di antaranya meninggal. Namun, dari hasil estimasi, pengidap HIV/AIDS yang tak terdeteksi diperkirakan mencapai 3.700orang. “(Tingkat) penularan HIV/AIDS terus melonjak,” katanya.
Labels:
aids,
malang,
news-berita,
pelajar,
remaja
Enam Pelajar di MalangTertular HIV/AIDS
Hari ini ada teman yang memberikan koran Jawapos, kebetulan dia baru datang dari Jawa tadi pagi lewat Biak. Hampir sama dengan koran-koran besar lain. cover depan semuanya membicarakan soal bom yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu
Setelah melihat-lihat beberapa halaman, ada satu berita yang patut kami bagi buat rekan-rekan semuanya, selamat membaca :......
MALANG — Enam pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang berusia 15-18 tahun. Remaja yang berstatus pelajar di sekolah menengah atas ini tertular virus melalui hubungan seksual. Temuan ini merupakan hasil penelusuran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Para pelajar itu diduga memakai jasa pekerja seks di sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang.“Kami prihatin, HIV/AIDS mulai menyerang pelajar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin kemarin. Untuk mengendalikan penyebaran virus ini di kalangan pelajar, kini KPA akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, juga Departemen Agama untukmenggelar sosialisasi kepada para pelajar tentang ancaman penyakit mematikan ini.Apalagi, Departemen Agama jugamemiliki 350 penyuluh lapanganyang kerap berkeliling ke sejumlah sekolah. Mereka, kata Agus, telah terlatih melakukan pendekatan kepada para pelajar dan pemuda. Juga akan dilibatkan Majelis Ulama Indonesia(MUI) dengan menggandeng tokoh agama agar memberikan pencerahan dari sisi agama. “Setiap khotbah juga bisa diisi materi soal bahaya penyakit HIV/AIDS,” katanya. Selain itu, para pekerja seks dan pemilik wisma di lokalisasi diminta tak melayani pelanggan berusia pelajar.Larangan ini diberikan untukmencegah penularan HIV/AIDS terhadap remaja dan pemuda. Selain itu, kampanye menggunakan kondom tetap digalakkan. Selama 1991-2009, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang 370 orang, 38 di antaranya meninggal. Namun, dari hasil estimasi, pengidap HIV/AIDS yang tak terdeteksi diperkirakan mencapai 3.700orang. “(Tingkat) penularan HIV/AIDS terus melonjak,” katanya.
Setelah melihat-lihat beberapa halaman, ada satu berita yang patut kami bagi buat rekan-rekan semuanya, selamat membaca :......
MALANG — Enam pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang berusia 15-18 tahun. Remaja yang berstatus pelajar di sekolah menengah atas ini tertular virus melalui hubungan seksual. Temuan ini merupakan hasil penelusuran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Para pelajar itu diduga memakai jasa pekerja seks di sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang.“Kami prihatin, HIV/AIDS mulai menyerang pelajar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin kemarin. Untuk mengendalikan penyebaran virus ini di kalangan pelajar, kini KPA akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, juga Departemen Agama untukmenggelar sosialisasi kepada para pelajar tentang ancaman penyakit mematikan ini.Apalagi, Departemen Agama jugamemiliki 350 penyuluh lapanganyang kerap berkeliling ke sejumlah sekolah. Mereka, kata Agus, telah terlatih melakukan pendekatan kepada para pelajar dan pemuda. Juga akan dilibatkan Majelis Ulama Indonesia(MUI) dengan menggandeng tokoh agama agar memberikan pencerahan dari sisi agama. “Setiap khotbah juga bisa diisi materi soal bahaya penyakit HIV/AIDS,” katanya. Selain itu, para pekerja seks dan pemilik wisma di lokalisasi diminta tak melayani pelanggan berusia pelajar.Larangan ini diberikan untukmencegah penularan HIV/AIDS terhadap remaja dan pemuda. Selain itu, kampanye menggunakan kondom tetap digalakkan. Selama 1991-2009, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang 370 orang, 38 di antaranya meninggal. Namun, dari hasil estimasi, pengidap HIV/AIDS yang tak terdeteksi diperkirakan mencapai 3.700orang. “(Tingkat) penularan HIV/AIDS terus melonjak,” katanya.
Labels:
aids,
malang,
news-berita,
pelajar,
remaja
Wednesday, July 22, 2009
COMMUNITY FORUM (FORUM KOMUNITAS)
People Living with HIV (PLHIV)
Orang dengan HIV (ODHIV)
Ada 5 juta ODHIV di kawasan Asia-Pasifik dan hak mereka akan pengobatan haruslah bisa dipenuhi. Bila ini terjadi maka Akses Universal dan keberlangsungan pengobatan sebagaimana tertuang dalam Millennium Development Goal (MDG) PBB pada tahun 2015 akan tercapai.
Interfaith Forum
Forum antar iman
Para pemuka agama ikut berperan dengan menyampaikan compassion dan pengertian sehingga setiap individu memperoleh akses pada pencegahan, dukungan, rawatan dan pengobatan. Bila hal ini terjadi maka upaya mencapai MDG pada 2015 akaan tercapai.
Labels:
aids,
FORUM KOMUNITAS,
news-berita,
ODHIV.MIGRANTS,
YOUTH
COMMUNITY FORUM (FORUM KOMUNITAS)
People Living with HIV (PLHIV)
Orang dengan HIV (ODHIV)
Ada 5 juta ODHIV di kawasan Asia-Pasifik dan hak mereka akan pengobatan haruslah bisa dipenuhi. Bila ini terjadi maka Akses Universal dan keberlangsungan pengobatan sebagaimana tertuang dalam Millennium Development Goal (MDG) PBB pada tahun 2015 akan tercapai.
Interfaith Forum
Forum antar iman
Para pemuka agama ikut berperan dengan menyampaikan compassion dan pengertian sehingga setiap individu memperoleh akses pada pencegahan, dukungan, rawatan dan pengobatan. Bila hal ini terjadi maka upaya mencapai MDG pada 2015 akaan tercapai.
Labels:
aids,
FORUM KOMUNITAS,
news-berita,
ODHIV.MIGRANTS,
YOUTH
Peran Komunitas Sebagai Kunci Penanggulangan HIV-AIDS
Jakarta (21 Juli 2009) – Dalam International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (9th ICAAP) yang akan berlangsung pada 9–13 Agustus 2009 di Bali, Indonesia, delapan komunitas akan hadir. Kedelapan komunitas ini adalah (1) orang yang hidup dengan HIV (ODHIV), (2) pengguna Napza suntik (penasun); (3) Komunitas Antar Iman; (4) laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) dan waria; (5) penduduk migran, (6)pekerja seks; (7) perempuan, termasuk lesbian; dan (8) remaja.
Pelibatan berbagai komunitas merupakan kunci dalam penanggulangan penyebaran HIV. Di berbagai tempat telah terbukti bahwa masyarakat sipil, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan beragam latar belakangnya, dapat membantu pemerintah mewujudkan Akses Universal, yang menjadi bagian penting dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB.
Salah satu tujuan (goals) dalam MDGs adalah menghentikan epidemi HIV pada 2015. Ini berarti semua negara disyaratkan agar bisa menghentikan dan memutar-balikkan penyebaran HIV pada 2015, termasuk di dalamnya target mencapai Akses Universal pada 2010. Akses Universal adalah sebuah kondisi bahwa semua orang yang memerlukan pengobatan HIV dapat memperolehnya. Ini berarti ada urgensi bagi tiap negara untuk memperkuat sistem layanan kesehatan dan memberikan layanan yang lebih efektif.
Pelibatan berbagai komunitas merupakan kunci dalam penanggulangan penyebaran HIV. Di berbagai tempat telah terbukti bahwa masyarakat sipil, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan beragam latar belakangnya, dapat membantu pemerintah mewujudkan Akses Universal, yang menjadi bagian penting dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB.
Salah satu tujuan (goals) dalam MDGs adalah menghentikan epidemi HIV pada 2015. Ini berarti semua negara disyaratkan agar bisa menghentikan dan memutar-balikkan penyebaran HIV pada 2015, termasuk di dalamnya target mencapai Akses Universal pada 2010. Akses Universal adalah sebuah kondisi bahwa semua orang yang memerlukan pengobatan HIV dapat memperolehnya. Ini berarti ada urgensi bagi tiap negara untuk memperkuat sistem layanan kesehatan dan memberikan layanan yang lebih efektif.
Peran Komunitas Sebagai Kunci Penanggulangan HIV-AIDS
Jakarta (21 Juli 2009) – Dalam International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (9th ICAAP) yang akan berlangsung pada 9–13 Agustus 2009 di Bali, Indonesia, delapan komunitas akan hadir. Kedelapan komunitas ini adalah (1) orang yang hidup dengan HIV (ODHIV), (2) pengguna Napza suntik (penasun); (3) Komunitas Antar Iman; (4) laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) dan waria; (5) penduduk migran, (6)pekerja seks; (7) perempuan, termasuk lesbian; dan (8) remaja.
Pelibatan berbagai komunitas merupakan kunci dalam penanggulangan penyebaran HIV. Di berbagai tempat telah terbukti bahwa masyarakat sipil, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan beragam latar belakangnya, dapat membantu pemerintah mewujudkan Akses Universal, yang menjadi bagian penting dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB.
Salah satu tujuan (goals) dalam MDGs adalah menghentikan epidemi HIV pada 2015. Ini berarti semua negara disyaratkan agar bisa menghentikan dan memutar-balikkan penyebaran HIV pada 2015, termasuk di dalamnya target mencapai Akses Universal pada 2010. Akses Universal adalah sebuah kondisi bahwa semua orang yang memerlukan pengobatan HIV dapat memperolehnya. Ini berarti ada urgensi bagi tiap negara untuk memperkuat sistem layanan kesehatan dan memberikan layanan yang lebih efektif.
Pelibatan berbagai komunitas merupakan kunci dalam penanggulangan penyebaran HIV. Di berbagai tempat telah terbukti bahwa masyarakat sipil, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan beragam latar belakangnya, dapat membantu pemerintah mewujudkan Akses Universal, yang menjadi bagian penting dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB.
Salah satu tujuan (goals) dalam MDGs adalah menghentikan epidemi HIV pada 2015. Ini berarti semua negara disyaratkan agar bisa menghentikan dan memutar-balikkan penyebaran HIV pada 2015, termasuk di dalamnya target mencapai Akses Universal pada 2010. Akses Universal adalah sebuah kondisi bahwa semua orang yang memerlukan pengobatan HIV dapat memperolehnya. Ini berarti ada urgensi bagi tiap negara untuk memperkuat sistem layanan kesehatan dan memberikan layanan yang lebih efektif.
Saturday, July 18, 2009
Memajukan Radio Komunitas dengan Internet
Internet di kota Fakfak mulai diperkenalkan oleh PT. Telkom pada tahun 2004 dengan layanan Telkomnet Instan. Fakfak adalah satu kota kecil yang terletak di bagian selatan Pulau Papua, kota Fakfak ini termasuk dalam Propinsi Papua Barat.
Pengalaman kami menggunakan internet pertama kali yaitu pada saat pemilu tahun 2004, saat itu radio kami merupakan salah satu jaringan dari pemantau pemilu yang pusatnya di Jakarta, dan laporan pemantauan pemilu harus dikirimkan melalui email atau fax.
Berhubung saat itu radio kami belum mempunyai telepon untuk mengakses telkomnet instant, maka kami harus ke warung internet (warnet) satu-satunya di kota kami yang dikelola oleh seorang pengusaha muda yang biasa kami sapa abang Alex. Dari abang Alex inilah kami diajarkan cara membuat email di situs www.yahoo.com.
Yang membuat kami sempat merasa "luar biasa" adalah pada saat proses pengiriman laporan kami, sebelumnya kami mengirimkan laporan melalui fax dan itu menelan biaya yang cukup besar, kami harus mengeluarkan Rp.50,000 untuk fax 10 lembar laporan (1 lembar fax = Rp.5,000) , sedangkan melalui internet lembaran laporan kami tersebut di scan pada scanner dan dijadikan file PDF (File yang dibaca oleh Program Acrobat Reader), kemudian dibuat sebagai lampiran di dalam email yang kami kirimkan, dan itu hanya memakan waktu tidak sampai 15 menit, dan biayanya hanya Rp.6,000 untuk sewa internet per jam.
Selain pengalaman mengirimkan email ini, kami juga diajarkan abang Alex untuk mencari berita terkini lewat internet untuk disiarkan di radio kami, situs-situs yang menjadi rujukan pada saat itu adalah www.detik.com dan www.kapanlagi.com, karena beritanya "up to date" , dan sampai sekarang di radio kami menggunakan teknik ini untuk menyiarkan berita-berita terkini, apalagi sekarang sudah ada kemudahan akses internet dengan menggunakan handphone, sehingga pada waktu siaran kami bisa langsung menyisipkan berit-berita terkini yang kami ambil dari internet.
Dengan internet banyak kemajuan banyak yang kami capai dalam perkembangan radio kami, selain mutu siaran kami meningkat dengan data-data yang kami ambil dari internet, kami juga dapat berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan teman-teman dari radio lain baik di Papua maupun di luar Papua.
Terima Kasih
Salam,
Pengalaman kami menggunakan internet pertama kali yaitu pada saat pemilu tahun 2004, saat itu radio kami merupakan salah satu jaringan dari pemantau pemilu yang pusatnya di Jakarta, dan laporan pemantauan pemilu harus dikirimkan melalui email atau fax.
Berhubung saat itu radio kami belum mempunyai telepon untuk mengakses telkomnet instant, maka kami harus ke warung internet (warnet) satu-satunya di kota kami yang dikelola oleh seorang pengusaha muda yang biasa kami sapa abang Alex. Dari abang Alex inilah kami diajarkan cara membuat email di situs www.yahoo.com.
Yang membuat kami sempat merasa "luar biasa" adalah pada saat proses pengiriman laporan kami, sebelumnya kami mengirimkan laporan melalui fax dan itu menelan biaya yang cukup besar, kami harus mengeluarkan Rp.50,000 untuk fax 10 lembar laporan (1 lembar fax = Rp.5,000) , sedangkan melalui internet lembaran laporan kami tersebut di scan pada scanner dan dijadikan file PDF (File yang dibaca oleh Program Acrobat Reader), kemudian dibuat sebagai lampiran di dalam email yang kami kirimkan, dan itu hanya memakan waktu tidak sampai 15 menit, dan biayanya hanya Rp.6,000 untuk sewa internet per jam.
Selain pengalaman mengirimkan email ini, kami juga diajarkan abang Alex untuk mencari berita terkini lewat internet untuk disiarkan di radio kami, situs-situs yang menjadi rujukan pada saat itu adalah www.detik.com dan www.kapanlagi.com, karena beritanya "up to date" , dan sampai sekarang di radio kami menggunakan teknik ini untuk menyiarkan berita-berita terkini, apalagi sekarang sudah ada kemudahan akses internet dengan menggunakan handphone, sehingga pada waktu siaran kami bisa langsung menyisipkan berit-berita terkini yang kami ambil dari internet.
Dengan internet banyak kemajuan banyak yang kami capai dalam perkembangan radio kami, selain mutu siaran kami meningkat dengan data-data yang kami ambil dari internet, kami juga dapat berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan teman-teman dari radio lain baik di Papua maupun di luar Papua.
Terima Kasih
Salam,
Labels:
FAKFAK,
internet,
papua barat,
telkom,
ulang tahun ke-11 detikcom
Memajukan Radio Komunitas dengan Internet
Internet di kota Fakfak mulai diperkenalkan oleh PT. Telkom pada tahun 2004 dengan layanan Telkomnet Instan. Fakfak adalah satu kota kecil yang terletak di bagian selatan Pulau Papua, kota Fakfak ini termasuk dalam Propinsi Papua Barat.
Pengalaman kami menggunakan internet pertama kali yaitu pada saat pemilu tahun 2004, saat itu radio kami merupakan salah satu jaringan dari pemantau pemilu yang pusatnya di Jakarta, dan laporan pemantauan pemilu harus dikirimkan melalui email atau fax.
Berhubung saat itu radio kami belum mempunyai telepon untuk mengakses telkomnet instant, maka kami harus ke warung internet (warnet) satu-satunya di kota kami yang dikelola oleh seorang pengusaha muda yang biasa kami sapa abang Alex. Dari abang Alex inilah kami diajarkan cara membuat email di situs www.yahoo.com.
Yang membuat kami sempat merasa "luar biasa" adalah pada saat proses pengiriman laporan kami, sebelumnya kami mengirimkan laporan melalui fax dan itu menelan biaya yang cukup besar, kami harus mengeluarkan Rp.50,000 untuk fax 10 lembar laporan (1 lembar fax = Rp.5,000) , sedangkan melalui internet lembaran laporan kami tersebut di scan pada scanner dan dijadikan file PDF (File yang dibaca oleh Program Acrobat Reader), kemudian dibuat sebagai lampiran di dalam email yang kami kirimkan, dan itu hanya memakan waktu tidak sampai 15 menit, dan biayanya hanya Rp.6,000 untuk sewa internet per jam.
Selain pengalaman mengirimkan email ini, kami juga diajarkan abang Alex untuk mencari berita terkini lewat internet untuk disiarkan di radio kami, situs-situs yang menjadi rujukan pada saat itu adalah www.detik.com dan www.kapanlagi.com, karena beritanya "up to date" , dan sampai sekarang di radio kami menggunakan teknik ini untuk menyiarkan berita-berita terkini, apalagi sekarang sudah ada kemudahan akses internet dengan menggunakan handphone, sehingga pada waktu siaran kami bisa langsung menyisipkan berit-berita terkini yang kami ambil dari internet.
Dengan internet banyak kemajuan banyak yang kami capai dalam perkembangan radio kami, selain mutu siaran kami meningkat dengan data-data yang kami ambil dari internet, kami juga dapat berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan teman-teman dari radio lain baik di Papua maupun di luar Papua.
Terima Kasih
Salam,
Pengalaman kami menggunakan internet pertama kali yaitu pada saat pemilu tahun 2004, saat itu radio kami merupakan salah satu jaringan dari pemantau pemilu yang pusatnya di Jakarta, dan laporan pemantauan pemilu harus dikirimkan melalui email atau fax.
Berhubung saat itu radio kami belum mempunyai telepon untuk mengakses telkomnet instant, maka kami harus ke warung internet (warnet) satu-satunya di kota kami yang dikelola oleh seorang pengusaha muda yang biasa kami sapa abang Alex. Dari abang Alex inilah kami diajarkan cara membuat email di situs www.yahoo.com.
Yang membuat kami sempat merasa "luar biasa" adalah pada saat proses pengiriman laporan kami, sebelumnya kami mengirimkan laporan melalui fax dan itu menelan biaya yang cukup besar, kami harus mengeluarkan Rp.50,000 untuk fax 10 lembar laporan (1 lembar fax = Rp.5,000) , sedangkan melalui internet lembaran laporan kami tersebut di scan pada scanner dan dijadikan file PDF (File yang dibaca oleh Program Acrobat Reader), kemudian dibuat sebagai lampiran di dalam email yang kami kirimkan, dan itu hanya memakan waktu tidak sampai 15 menit, dan biayanya hanya Rp.6,000 untuk sewa internet per jam.
Selain pengalaman mengirimkan email ini, kami juga diajarkan abang Alex untuk mencari berita terkini lewat internet untuk disiarkan di radio kami, situs-situs yang menjadi rujukan pada saat itu adalah www.detik.com dan www.kapanlagi.com, karena beritanya "up to date" , dan sampai sekarang di radio kami menggunakan teknik ini untuk menyiarkan berita-berita terkini, apalagi sekarang sudah ada kemudahan akses internet dengan menggunakan handphone, sehingga pada waktu siaran kami bisa langsung menyisipkan berit-berita terkini yang kami ambil dari internet.
Dengan internet banyak kemajuan banyak yang kami capai dalam perkembangan radio kami, selain mutu siaran kami meningkat dengan data-data yang kami ambil dari internet, kami juga dapat berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan teman-teman dari radio lain baik di Papua maupun di luar Papua.
Terima Kasih
Salam,
Labels:
FAKFAK,
internet,
papua barat,
telkom,
ulang tahun ke-11 detikcom
Blogdetik.com bagi-bagi hadiah
Detik.com, adalah salah satu situs yang menjadi andalan kami di radio ini, berhubung berita-beritanya sangat update, dan mengaksesnya juga tidak sulit.
Berita-berita nasional biasanya kami udarakan di radio kami dengan merilis dari detik.com
Sehubungan dengan HUT Situs detik.com yang ke-11, ada perlombaan yang menarik yaitu lomba penulisan blog dengan judul "My First Online Experience”.
Namun banyak teman-teman blogger yang kesulitan memasang banner "My First Online Experience” di blognya sebagai tanda bahwa mereka juga mengikuti lomba tersebut.
Pada kesempatan ini kami mencoba memodifikasi kode yang yang diberikan di blogdetik.com.
Kami sudah mencoba menuliskannya di blogdetik.com, namun karena keterbatasan pengetahuan kami tentang HTML maka code yang kami modifikasi tidak terlihat di komentar yang kami berikan.
Kode yang kami modifikasi sebagai berikut bisa diunduh di sini
silahkan di copy dan paste di blog kalian, bila bermasalah silahkan sharing dengan kami
Terima kasih
Berita-berita nasional biasanya kami udarakan di radio kami dengan merilis dari detik.com
Sehubungan dengan HUT Situs detik.com yang ke-11, ada perlombaan yang menarik yaitu lomba penulisan blog dengan judul "My First Online Experience”.
Namun banyak teman-teman blogger yang kesulitan memasang banner "My First Online Experience” di blognya sebagai tanda bahwa mereka juga mengikuti lomba tersebut.
Pada kesempatan ini kami mencoba memodifikasi kode yang yang diberikan di blogdetik.com.
Kami sudah mencoba menuliskannya di blogdetik.com, namun karena keterbatasan pengetahuan kami tentang HTML maka code yang kami modifikasi tidak terlihat di komentar yang kami berikan.
Kode yang kami modifikasi sebagai berikut bisa diunduh di sini
silahkan di copy dan paste di blog kalian, bila bermasalah silahkan sharing dengan kami
Terima kasih
Blogdetik.com bagi-bagi hadiah
Detik.com, adalah salah satu situs yang menjadi andalan kami di radio ini, berhubung berita-beritanya sangat update, dan mengaksesnya juga tidak sulit.
Berita-berita nasional biasanya kami udarakan di radio kami dengan merilis dari detik.com
Sehubungan dengan HUT Situs detik.com yang ke-11, ada perlombaan yang menarik yaitu lomba penulisan blog dengan judul "My First Online Experience”.
Namun banyak teman-teman blogger yang kesulitan memasang banner "My First Online Experience” di blognya sebagai tanda bahwa mereka juga mengikuti lomba tersebut.
Pada kesempatan ini kami mencoba memodifikasi kode yang yang diberikan di blogdetik.com.
Kami sudah mencoba menuliskannya di blogdetik.com, namun karena keterbatasan pengetahuan kami tentang HTML maka code yang kami modifikasi tidak terlihat di komentar yang kami berikan.
Kode yang kami modifikasi sebagai berikut bisa diunduh di sini
silahkan di copy dan paste di blog kalian, bila bermasalah silahkan sharing dengan kami
Terima kasih
Berita-berita nasional biasanya kami udarakan di radio kami dengan merilis dari detik.com
Sehubungan dengan HUT Situs detik.com yang ke-11, ada perlombaan yang menarik yaitu lomba penulisan blog dengan judul "My First Online Experience”.
Namun banyak teman-teman blogger yang kesulitan memasang banner "My First Online Experience” di blognya sebagai tanda bahwa mereka juga mengikuti lomba tersebut.
Pada kesempatan ini kami mencoba memodifikasi kode yang yang diberikan di blogdetik.com.
Kami sudah mencoba menuliskannya di blogdetik.com, namun karena keterbatasan pengetahuan kami tentang HTML maka code yang kami modifikasi tidak terlihat di komentar yang kami berikan.
Kode yang kami modifikasi sebagai berikut bisa diunduh di sini
silahkan di copy dan paste di blog kalian, bila bermasalah silahkan sharing dengan kami
Terima kasih
Wednesday, July 15, 2009
Lomba Karya Tulis Mahkamah Konstitusi
Tema karya tulis yang dilombakan adalah Peran Mahkamah Konstitusi
dalam Proses Demokratisasi. Dengan sub tema:
- Peran Mahkamah Konstitusi dalam Mewujudkan Pemilihan Umum
yang Jujur dan Adil;
Lomba Karya Tulis MK ini terbuka bagi akademisi, jurnalis, dan
masyarakat umum.
Lomba tidak diperuntukkan bagi segenap pegawai Sekretariat Jenderal
dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
dalam Proses Demokratisasi. Dengan sub tema:
- Peran Mahkamah Konstitusi dalam Mewujudkan Pemilihan Umum
yang Jujur dan Adil;
- Peran Mahkamah Konstitusi dalam Konsolidasi Demokrasi di Indonesia;
- Kedudukan Putusan Mahkamah Konstitusi sebagai Negative Legislator;
- Kekuatan dan Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Hukum Nasional;
- Peran Mahkamah Konstitusi dalam Penguatan Hak-Hak AsasiManusia dan Hak Konstitusional Warga Negara;
- Menggagas Constitutional Complaint di Indonesia.
Lomba Karya Tulis MK ini terbuka bagi akademisi, jurnalis, dan
masyarakat umum.
Lomba tidak diperuntukkan bagi segenap pegawai Sekretariat Jenderal
dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Labels:
demokrasi,
lomba karya tulis,
mahkamah konstitusi,
news-berita
Monday, July 13, 2009
HP Nokia 2600 Classic sebagai modem
Seperti janji kami sebelumnya bahwa kami akan membahas cara menggunakan HP Nokia 2600 Classic sebagai modem untuk berinternet.
Peralatan yang dipakai sebagai berikut :
- HP Nokia 2600 classic + kartu simpati dengan layanan telkomsel flash
- Bluetooth Dongle USB + CD softwarenya (blue soleil versi 2.3 release 060728 )
- Komputer dengan sistem windows XP sp 2
Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Aktifkan bluetooth pada HP Nokia 2600 classic, dan pastikan layanan GPRSnya aktif
2. Colok Bluetooth dongle pada port USB di komputer
3. Kemudian install bluetooth soleil dengan CD yang sudah disediakan, setelah selesai install, maka secara otomatis komputer akan mendeteksi HP seperti pada gambar berikut ini
3. Kemudian klik kanan pada gambar handphone, pilih pair device, maka akan muncul konfirmasi pass key, isilah dengan angka 123 dan isi juga angka yang sama pada HP, sampai disini kita sudah menghubungkan Hp Nokia 2600 c dengan komputer
4. Untuk mangaktifkan modem, klik “bluetooth dial up networking service” seperti gambar di bawah, dan akan muncul tampilan Dial Up
5. Isi user name dengan : wap dan password = wap123, dan dial : *99#
6. Dan silahkan klik tombol dial, bila jaringannya bagus maka bisa kita bisa terkoneksi dengan kecepatan 115 kbps
7. selanjutnya silahkan buka browser anda dan selamat berselancar di dunia maya
Bila ada rekan-rekan ada yang ingin bertanya atau mempunyai pengalaman yang lain tentang hal seperti ini, kami tunggu komentar dan sarannya
Salam......
Peralatan yang dipakai sebagai berikut :
- HP Nokia 2600 classic + kartu simpati dengan layanan telkomsel flash
- Bluetooth Dongle USB + CD softwarenya (blue soleil versi 2.3 release 060728 )
- Komputer dengan sistem windows XP sp 2
Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Aktifkan bluetooth pada HP Nokia 2600 classic, dan pastikan layanan GPRSnya aktif
2. Colok Bluetooth dongle pada port USB di komputer
3. Kemudian install bluetooth soleil dengan CD yang sudah disediakan, setelah selesai install, maka secara otomatis komputer akan mendeteksi HP seperti pada gambar berikut ini
3. Kemudian klik kanan pada gambar handphone, pilih pair device, maka akan muncul konfirmasi pass key, isilah dengan angka 123 dan isi juga angka yang sama pada HP, sampai disini kita sudah menghubungkan Hp Nokia 2600 c dengan komputer
4. Untuk mangaktifkan modem, klik “bluetooth dial up networking service” seperti gambar di bawah, dan akan muncul tampilan Dial Up
5. Isi user name dengan : wap dan password = wap123, dan dial : *99#
6. Dan silahkan klik tombol dial, bila jaringannya bagus maka bisa kita bisa terkoneksi dengan kecepatan 115 kbps
7. selanjutnya silahkan buka browser anda dan selamat berselancar di dunia maya
Bila ada rekan-rekan ada yang ingin bertanya atau mempunyai pengalaman yang lain tentang hal seperti ini, kami tunggu komentar dan sarannya
Salam......
Labels:
gprs,
handphone,
modem,
nokia 2600,
software
HP Nokia 2600 Classic sebagai modem
Seperti janji kami sebelumnya bahwa kami akan membahas cara menggunakan HP Nokia 2600 Classic sebagai modem untuk berinternet.
Peralatan yang dipakai sebagai berikut :
- HP Nokia 2600 classic + kartu simpati dengan layanan telkomsel flash
- Bluetooth Dongle USB + CD softwarenya (blue soleil versi 2.3 release 060728 )
- Komputer dengan sistem windows XP sp 2
Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Aktifkan bluetooth pada HP Nokia 2600 classic, dan pastikan layanan GPRSnya aktif
2. Colok Bluetooth dongle pada port USB di komputer
3. Kemudian install bluetooth soleil dengan CD yang sudah disediakan, setelah selesai install, maka secara otomatis komputer akan mendeteksi HP seperti pada gambar berikut ini
3. Kemudian klik kanan pada gambar handphone, pilih pair device, maka akan muncul konfirmasi pass key, isilah dengan angka 123 dan isi juga angka yang sama pada HP, sampai disini kita sudah menghubungkan Hp Nokia 2600 c dengan komputer
4. Untuk mangaktifkan modem, klik “bluetooth dial up networking service” seperti gambar di bawah, dan akan muncul tampilan Dial Up
5. Isi user name dengan : wap dan password = wap123, dan dial : *99#
6. Dan silahkan klik tombol dial, bila jaringannya bagus maka bisa kita bisa terkoneksi dengan kecepatan 115 kbps
7. selanjutnya silahkan buka browser anda dan selamat berselancar di dunia maya
Bila ada rekan-rekan ada yang ingin bertanya atau mempunyai pengalaman yang lain tentang hal seperti ini, kami tunggu komentar dan sarannya
Salam......
Peralatan yang dipakai sebagai berikut :
- HP Nokia 2600 classic + kartu simpati dengan layanan telkomsel flash
- Bluetooth Dongle USB + CD softwarenya (blue soleil versi 2.3 release 060728 )
- Komputer dengan sistem windows XP sp 2
Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Aktifkan bluetooth pada HP Nokia 2600 classic, dan pastikan layanan GPRSnya aktif
2. Colok Bluetooth dongle pada port USB di komputer
3. Kemudian install bluetooth soleil dengan CD yang sudah disediakan, setelah selesai install, maka secara otomatis komputer akan mendeteksi HP seperti pada gambar berikut ini
3. Kemudian klik kanan pada gambar handphone, pilih pair device, maka akan muncul konfirmasi pass key, isilah dengan angka 123 dan isi juga angka yang sama pada HP, sampai disini kita sudah menghubungkan Hp Nokia 2600 c dengan komputer
4. Untuk mangaktifkan modem, klik “bluetooth dial up networking service” seperti gambar di bawah, dan akan muncul tampilan Dial Up
5. Isi user name dengan : wap dan password = wap123, dan dial : *99#
6. Dan silahkan klik tombol dial, bila jaringannya bagus maka bisa kita bisa terkoneksi dengan kecepatan 115 kbps
7. selanjutnya silahkan buka browser anda dan selamat berselancar di dunia maya
Bila ada rekan-rekan ada yang ingin bertanya atau mempunyai pengalaman yang lain tentang hal seperti ini, kami tunggu komentar dan sarannya
Salam......
Labels:
gprs,
handphone,
modem,
nokia 2600,
software
Wednesday, July 8, 2009
DUTA SWARA FM, KAMPUNG BIHA DISTRIK MAKIMI, NABIRE - PAPUA
Tulisan berikut ini kami ambil dari salah satu email di yahoogroups Jaringan Radio Komunitas Indonesia(JRKI), adapun isinya mengenai geliat radio komunitas di tanah papua, khususnya di kampung Biha, Distrik Makimi, Nabire.
Berikut ini adalah emailnya :
Salam,
Teman2 di mana pun berada, ada sebuah kabar ringan dari saya yang saat ini sedang berada di Kabupaten Nabire, Papua. Nun jauh di sebuah desa (kampung) di distrik (kecamatan) yang bernama Kampung Biha, Distrik Makimi (sekitar 60 km arah timur Kota Nabire) adalah wilayah yang jauh dari hingar bingar pesta fora atau hiruk pikuk kesemrawutan kota. Sederhana, damai dan... sepi! Tidak ada signal selular, tidak ada energi listrik yang tetap (kalau pun ada PLTD-PLN dari jam 18.00-22.00 WIT) yang sering rusak juga. Kalau pun yang punya standar ekonomi lebih, maka sumber energi adalah generator listrik yang biaya operasionalnya tidak murah dengan harga bensin Rp. 7.000,-/liter.
Berikut ini adalah emailnya :
Salam,
Teman2 di mana pun berada, ada sebuah kabar ringan dari saya yang saat ini sedang berada di Kabupaten Nabire, Papua. Nun jauh di sebuah desa (kampung) di distrik (kecamatan) yang bernama Kampung Biha, Distrik Makimi (sekitar 60 km arah timur Kota Nabire) adalah wilayah yang jauh dari hingar bingar pesta fora atau hiruk pikuk kesemrawutan kota. Sederhana, damai dan... sepi! Tidak ada signal selular, tidak ada energi listrik yang tetap (kalau pun ada PLTD-PLN dari jam 18.00-22.00 WIT) yang sering rusak juga. Kalau pun yang punya standar ekonomi lebih, maka sumber energi adalah generator listrik yang biaya operasionalnya tidak murah dengan harga bensin Rp. 7.000,-/liter.
Labels:
JARINGAN RADIO,
JRKI,
kampung Biha,
Makimi,
Nabire,
news-berita,
papua,
radio komunitas
DUTA SWARA FM, KAMPUNG BIHA DISTRIK MAKIMI, NABIRE - PAPUA
Tulisan berikut ini kami ambil dari salah satu email di yahoogroups Jaringan Radio Komunitas Indonesia(JRKI), adapun isinya mengenai geliat radio komunitas di tanah papua, khususnya di kampung Biha, Distrik Makimi, Nabire.
Berikut ini adalah emailnya :
Salam,
Teman2 di mana pun berada, ada sebuah kabar ringan dari saya yang saat ini sedang berada di Kabupaten Nabire, Papua. Nun jauh di sebuah desa (kampung) di distrik (kecamatan) yang bernama Kampung Biha, Distrik Makimi (sekitar 60 km arah timur Kota Nabire) adalah wilayah yang jauh dari hingar bingar pesta fora atau hiruk pikuk kesemrawutan kota. Sederhana, damai dan... sepi! Tidak ada signal selular, tidak ada energi listrik yang tetap (kalau pun ada PLTD-PLN dari jam 18.00-22.00 WIT) yang sering rusak juga. Kalau pun yang punya standar ekonomi lebih, maka sumber energi adalah generator listrik yang biaya operasionalnya tidak murah dengan harga bensin Rp. 7.000,-/liter.
Berikut ini adalah emailnya :
Salam,
Teman2 di mana pun berada, ada sebuah kabar ringan dari saya yang saat ini sedang berada di Kabupaten Nabire, Papua. Nun jauh di sebuah desa (kampung) di distrik (kecamatan) yang bernama Kampung Biha, Distrik Makimi (sekitar 60 km arah timur Kota Nabire) adalah wilayah yang jauh dari hingar bingar pesta fora atau hiruk pikuk kesemrawutan kota. Sederhana, damai dan... sepi! Tidak ada signal selular, tidak ada energi listrik yang tetap (kalau pun ada PLTD-PLN dari jam 18.00-22.00 WIT) yang sering rusak juga. Kalau pun yang punya standar ekonomi lebih, maka sumber energi adalah generator listrik yang biaya operasionalnya tidak murah dengan harga bensin Rp. 7.000,-/liter.
Labels:
JARINGAN RADIO,
JRKI,
kampung Biha,
Makimi,
Nabire,
news-berita,
papua,
radio komunitas
Tuesday, July 7, 2009
Asia Pacific Village : Keberagaman Menyatukan Kita!
Jakarta (6 July 2009) - Asia Pacific Village merupakan sebuah terobosan penting di 9th International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (9th ICAAP), Nusa Dua, Bali, Indonesia. Acara ini digelar untuk memfasilitasi berbagai aspek dan persoalan masyarakat sipil, sekaligus untuk membangun kegiatan bersama antara kampanye AIDS dan seni pertunjukan.
Bertempat di lantai dasar Bali International Convention Center (BICC), Asia Pacific Village akan digelar pada 10 – 12 Agustus 2009, pukul 09.00-18.00 WITA. Asia Pacific Village dibuka untuk umum dengan tujuan menggugah pemikiran serta menarik perhatian publik melalui diskusi interaktif, kampanye media, serta pertunjukan seni dan budaya.
Bertempat di lantai dasar Bali International Convention Center (BICC), Asia Pacific Village akan digelar pada 10 – 12 Agustus 2009, pukul 09.00-18.00 WITA. Asia Pacific Village dibuka untuk umum dengan tujuan menggugah pemikiran serta menarik perhatian publik melalui diskusi interaktif, kampanye media, serta pertunjukan seni dan budaya.
Labels:
aids,
Asia Pasific,
bali,
ICAAP,
news-berita
Asia Pacific Village : Keberagaman Menyatukan Kita!
Jakarta (6 July 2009) - Asia Pacific Village merupakan sebuah terobosan penting di 9th International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (9th ICAAP), Nusa Dua, Bali, Indonesia. Acara ini digelar untuk memfasilitasi berbagai aspek dan persoalan masyarakat sipil, sekaligus untuk membangun kegiatan bersama antara kampanye AIDS dan seni pertunjukan.
Bertempat di lantai dasar Bali International Convention Center (BICC), Asia Pacific Village akan digelar pada 10 – 12 Agustus 2009, pukul 09.00-18.00 WITA. Asia Pacific Village dibuka untuk umum dengan tujuan menggugah pemikiran serta menarik perhatian publik melalui diskusi interaktif, kampanye media, serta pertunjukan seni dan budaya.
Bertempat di lantai dasar Bali International Convention Center (BICC), Asia Pacific Village akan digelar pada 10 – 12 Agustus 2009, pukul 09.00-18.00 WITA. Asia Pacific Village dibuka untuk umum dengan tujuan menggugah pemikiran serta menarik perhatian publik melalui diskusi interaktif, kampanye media, serta pertunjukan seni dan budaya.
Labels:
aids,
Asia Pasific,
bali,
ICAAP,
news-berita
Saturday, July 4, 2009
Upload tulisan di wordpress dengan hp nokia 2600 classic
Salah satu alternatif koneksi internet di Fakfak adalah dgn koneksi gprs yg disediakan oleh telkomsel & indosat.Walaupun koneksinya tdk terlalu cepat tapi sdh cukup untuk chating,blogging,atau email.Tulisan ini diupload dengan menggunakan hp nokia 2600 classic dgn kartu simpati dgn memanfaatkan program telkomsel flash.
update:
Kalau tulisan di atas kami upload dengan bantuan application opera mini yang tertanam dalam handphone nokia 2600, namun ada beberapa kekurangan bila berinternet langsung dari handphone, diantaranya layarnya terlalu kecil, dan juga tidak bisa upload gambar.
Pada tulisan update ini, masih tetap menggunakan handphone nokia 2600 classic, namun handphonenya dijadikan sebagai modem,sehingga bisa berinternet di PC atau laptop, hasilnya kami bisa upload gambar nokia 2600 classic seperti di samping ini
Cara menjadikan Handphone nokia 2600 classic sebagai modem akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.
Terima kasih
Keep the spirit... Love Fakfak and You
update:
Kalau tulisan di atas kami upload dengan bantuan application opera mini yang tertanam dalam handphone nokia 2600, namun ada beberapa kekurangan bila berinternet langsung dari handphone, diantaranya layarnya terlalu kecil, dan juga tidak bisa upload gambar.
Pada tulisan update ini, masih tetap menggunakan handphone nokia 2600 classic, namun handphonenya dijadikan sebagai modem,sehingga bisa berinternet di PC atau laptop, hasilnya kami bisa upload gambar nokia 2600 classic seperti di samping ini
Cara menjadikan Handphone nokia 2600 classic sebagai modem akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.
Terima kasih
Keep the spirit... Love Fakfak and You
Upload tulisan di wordpress dengan hp nokia 2600 classic
Salah satu alternatif koneksi internet di Fakfak adalah dgn koneksi gprs yg disediakan oleh telkomsel & indosat.Walaupun koneksinya tdk terlalu cepat tapi sdh cukup untuk chating,blogging,atau email.Tulisan ini diupload dengan menggunakan hp nokia 2600 classic dgn kartu simpati dgn memanfaatkan program telkomsel flash.
update:
Kalau tulisan di atas kami upload dengan bantuan application opera mini yang tertanam dalam handphone nokia 2600, namun ada beberapa kekurangan bila berinternet langsung dari handphone, diantaranya layarnya terlalu kecil, dan juga tidak bisa upload gambar.
Pada tulisan update ini, masih tetap menggunakan handphone nokia 2600 classic, namun handphonenya dijadikan sebagai modem,sehingga bisa berinternet di PC atau laptop, hasilnya kami bisa upload gambar nokia 2600 classic seperti di samping ini
Cara menjadikan Handphone nokia 2600 classic sebagai modem akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.
Terima kasih
Keep the spirit... Love Fakfak and You
update:
Kalau tulisan di atas kami upload dengan bantuan application opera mini yang tertanam dalam handphone nokia 2600, namun ada beberapa kekurangan bila berinternet langsung dari handphone, diantaranya layarnya terlalu kecil, dan juga tidak bisa upload gambar.
Pada tulisan update ini, masih tetap menggunakan handphone nokia 2600 classic, namun handphonenya dijadikan sebagai modem,sehingga bisa berinternet di PC atau laptop, hasilnya kami bisa upload gambar nokia 2600 classic seperti di samping ini
Cara menjadikan Handphone nokia 2600 classic sebagai modem akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.
Terima kasih
Keep the spirit... Love Fakfak and You
Subscribe to:
Posts (Atom)