Wednesday, April 1, 2009

PELATIHAN UNTUK AKSELERASI PROGRAM PENCEGAHAN HIV MELALUI TRANSMISI SEKSUAL






Jayapura(Mar 2009) - Hubungan seks tanpa kondom antara wanita pekerja seks (WPS) dan kliennya merupakan cara penularan HIV terbesar kedua di Indonesia, setelah melalui berbagi peralatan suntik napza bergantian. Estimasi resmi saat ini, terdapat 95.000 – 157.000 WPS langsung dan 85.000 – 107.000 WPS tidak langsung di Indonesia pada tahun 2006.

STBP (Surveilans Terpadu Biologis Perilaku) 2007 di kalangan kelompok berisiko tinggi di Indonesia yang dilaksanakan oleh KPAN, Depkes, BPS, USAID, dan FHI menyimpulkan perlunya perluasan & intensifikasi intervensi khusus pada pencegahan HIV, belum efektifnya intervensi untuk mengendalikan IMS pada WPS.

Untuk itu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional bersama Depkes RI, WHO, FHI (Family Health International), dan HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia) telah menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) untuk  pelaksanaan akselerasi program komprehensif Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS).

Papua adalah salah satu provinsi prioritas program PMTS, selain 5 provinsi lain, yakni Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Pilot project program PMTS di Papua akan dilaksanakan Lokalisasi Tanjung Elemo di Kab Jayapura.

Untuk implementasi program PMTS di Lokalisasi Tanjung Elemo, mulai Rabu (1/4) akan digelar Pelatihan Penyegaran PMTS, di Hotel Mutiara, Kotaraja Jayapura. Pelatihan akan berlangsung tiga hari.

Tujuan pelatihan penyegaran ini adalah untuk meningkatnya kemampuan semua pemangku kepentingan di Lokalisasi Tanjung Elemo dalam melaksanakan akselerasi program komprehensif pencegahan HIV melalui transmisi seksual di wilayah ini. Terbentuknya kerjasama tim yang baik antar semua pemangku kepentingan di Lokalisasi Tanjung Elemo.

Pelatihan akan diikuti sekitar 14 peserta dari unsur KPA, Dinas Kesehatan, Puskesmas/Klinik, dan LSM. Pelatihan akan dibagi dalam 3 klas paralel. Klas A: Komponen Intervensi Perubahan Perilaku, Penguatan Pemangku Kepentingan Lokasi. Klas B: Komponen Manajemen Rantai Pasokan Kondom & Pelicin. Klas C: Komponen Monitoring & Evaluasi.

Fasilitator pelatihan ini dari KPA Nasional, Subdit AIDS & PMS Depkes RI, WHO Indonesia. FHI/ASA, dan HCPI.

Data HIV-AIDS Terkini

Data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Triwulan III per 30 September 2008, jumlah kasus HIV&AIDS di Papua sebanyak 4.305 kasus. HIV sebanyak 2.263 kasus dan AIDS 2.042 kasus.

Epidemi HIV-AIDS di Papua juga sudah menyebar dalam populasi umum (generalized epidemic). Lebih dari 85% penularannya melalui hubungan seks. Satu hal yang mengkhawatirkan adalah kasus HIV&AIDS terbanyak justru pada kelompok usia produktif (15-39 tahun) yakni sekitar 78,83%.

Jumlah kasus HIV-AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu sebanyak 1.957 kasus, kelompok umur 30-39 tahun 1.102 kasus, dan kelompok umur 40-49 tahun 380 kasus. Fakta ini akan sangat mempengaruhi masa depan Papua.

Sumber :

kpa-papua

No comments: